Minggu, 25 Januari 2015

          Web service adalah konsep baru dalam sistem terdistribusi melalui Web yang menggunakan teknologi XML, dengan standar protokol HTTP dan SOAP. Konsep teknologi Web service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi yang memiliki infrastruktur yang berbeda. Karena Web service menggunakan XML, maka teknologi ini dapat mendukung integrasi berbagai platform sistem dan aplikasi, baik infrastruktur intranet dan ekstranet. Dalam penelitian ini akan disusun oleh sebuah sistem informasi dengan menggunakan teknologi Web service menggunakan PHP dan NuSOAP yang diimplementasikan pada sistem pengelolaan distribusi barang di sebuah apotek yang memiliki beberapa cabang. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi yang mampu mengintegrasikan aplikasi dan platform dari seluruh cabang.

Pendahuluan

               Konsep teknologi Web service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur yang berbeda. SOAP (Simple Object Appication Protocol) dan beberapa teknologi yang didukung seperti WSDL (Web service Description Language) dan UDDI (Universal Description Discovery, and Integration) merupakan kombinasi dari XML (eXtensible Markup Language) yang dikirimkan melalui HTTP (HyperText Transport Protocol) Dengan adanya kombinasi dari XML dan HTTP, Web service yang berbasiskan XML sangat mungkin untuk diimplementasikan sehingga menjanjikan banyak kemudahan dan perbaikan dalam mendukung integrasi berbagai platform sistem dan aplikasi, baik melalui infrastruktur Intranet maupun Internet/Ekstranet.
Bertitik tolak dari hal tersebut, pada penelitian ini akan merancang suatu sistem informasi dengan menggunakan teknologi web service. Penelitian ini diterapkan pada Sistem Distribusi Barang pada sebuah apotek yang memiliki beberapa cabang.

Beberapa alasan mengapa digunakannya web service  adalah sebagai berikut:
  1. Web service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau beberapa bisnis logic atau class dan objek yang terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dapat ditangani dengan baik.
  2. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi.
  3. Web service berjalan di port  80 yang merupakan protokol standarHTTP, dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall.
Web service sendiri dibentuk dari :
  1. Service provider, merupakan pemilik Web Service yang berfungsi menyediakan kumpulan operasi dari Web Service.
  2. Service requestor, merupakan aplikasi yang bertindak sebagai klien dari Web Service yang mencari dan memulai interaksi terhadap layanan yang disediakan.
  3. Service registry, merupakan tempat dimana Service provider mempublikasikan layanannya. Pada arsitektur Web Service, Service registry bersifat optional. Teknologi web service memungkinkan kita dapat menghubungkan berbagai jenis software yang memiliki platform dan sistem operasi yang berbeda.

Web service

       Web service merupakan suatu komponen software yang merupakan selfcontaining, aplikasi modular self-describing yang dapat dipublikasikan, dialokasikan, dan dilaksanakan pada web [1]. Web service adalah teknologi yang mengubah kemampuan internet dengan menambahkan kemampuan transactional web, yaitu kemampuan web untuk saling berkomunikasi dengan pola program-to-program (P2P).
           Fokus web selama ini didominasi oleh komunikasi program-to-user dengan interaksi business-to-consumer (B2C), sedangkan transactional web akan didominasi oleh program-to-program dengan interaksi business-to-business.
  • Menggunakan UDDI dan DISCO sebagai sarana pencarian service
  • Menggunakan WSDL dan XML Schema sebagai sarana untuk menjelaskan informasi yang memadai kepada client tentang spesifikasi Web Services itu sendiri. Biasanya disertai dengan contoh penggunaannya bila parameter yang diperlukan hanya berupa tipe data primitif.
  • Format pesan yang digunakan sebagai sarana komunikasi Web Services dengan client maupun service lainnya didefinisikan dengan SOAP
  • Pengkodean pesan yang digunakan Web Services adalah dalam format XML
  • Transportasi pesan menggunakan protokol standar, yaitu HTTP, SMTP, dan lain-lainnya. 
Gambar 1. XML Web Service


eXtensible Markup Languange (XML)

      Extensible Markup Language (XML) dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML (Standard Generalized Markup Language) yang telah dikembangkan pada awal 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis proyek – proyek berskala besar.
Secara singkat, berikut ini adalah fitur-fitur yang ada di XML:
  • XML dapat menyimpan dan mengorganisir semua jenis informasi dalam bentuk yang kita suka (dapat disesuaikan dengan kebutuhan).
  • Sebuah open standard, XML tidak terikat dengan perusahaan atau perangkat lunak manapun.
  • Dengan Unicode sebagai karakter set standar, XML mendukung berbagai macam sistem penulisan (scripts) dan simbol. Dari karakter Skandinavia sampai ideograf bangsa China Han. XML menawarkan berbagai cara untuk memeriksa kualitas sebuah dokumen dengan aturan syntax, internal link checking, pembandingan dengan modul dokumen, dan datatyping.
  • Syntaks XML sederhana dan tidak mempunyai strukur yang ambigu. Sehingga mudah dibaca oleh manusia maupun program.
  • XML mudah untuk dikombinasikan dengan stylesheet untuk membuat format dokumen sesuai dengan style yang kita inginkan. 

          XML merupakan dasar terbentuknya web service yan digunakan untuk mendeskripsikan data. Pada level paling detail web service secara keseluruhan dibentuk diatas XML. Fungsi utama dari XML adalah komunikasi antar aplikasi, integrasi data, dan komunikasi aplikasi eksternal dengan partner luaran. Dengan standarisasi XML, aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat dengan mudah berkomunikasi antar satu dengan yang lain. [MAU04]

Gambar 2. Struktur Minimum XML.

Simple Object Access Protocol (SOAP)

            SOAP merupakan protokol untuk pertukaran informasi dengan desentralisasi dan terdistribusi. SOAP merupakan gabungan antara HTTP dengan XML karena SOAP umumnya menggunakan protocol HTTP sebagai sarana transport datanya dan data akan dipertukarkan ditulis dalam format XML. SOAP adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu sistem operasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data. Karena SOAP mengunakan HTTP dan XML maka SOAP memungkinkan pihak-pihak yang mempunyai platform, sistem operasi dan perangkat lunak yang berbeda dapat saling mempertukarkan datanya. SOAP mengatur bagaimana request dan respon dari suatu web service bekerja.
       Pesan SOAP berbentuk seperti sebuah envelope yang berisi header (optional) dan body (required). Header berisi blok informasi yang berhubungan dengan bagaimana pesan tersebut diproses. Hal ini meliputi pe-routingan dan delivery setting, authentication atau authorization assertions, and transactioncontexts. Body berisi pesan sebenarnya yang dikirim dan diproses. Semua yang dapat ditampilkan dengan sintaks XML dapat dimasukkan dalam pesan body.


Gambar 3. SOAP Request


Gambar 4. SOAP Response


Web Services Description Language (WSDL)

               WSDL merupakan sebuah bahasa berbasis XML yang digunakan untuk mendefinisikan web service dan menggambarkan bagaimana cara untuk mengakses web service tersebut. Fungsi utama WSDL dalam web service adalah untuk mengotomasi mekanisme komunikasi business-to-business dalam web service melalui protokol internet.
         WSDL merupakan representasi kontrak antara requestor dan providernya. Secara teknis merupakan representasi kontrak antara kode klien dan kode di server. Dengan menggunakan WSDL klien dapat memanfaatkan fungsi-fungsi publik yang disediakan oleh server [TID01].



           Sebuah dokumen WSDL juga dapat mengandung unsur-unsur lain, seperti elemen ekstensi, dan elemen layanan yang memungkinkan untuk kelompok bersama-sama beberapa web service dalam satu dokumen WSDL tunggal.
Struktur utama dari dokumen WSDL adalah sebagai berikut:


WSDL Ports
elemen <port type> adalah hal yang terpenting di elemen WSDL.
Ini menggambarkan web service, operasi yang dapat dilakukan, dan pesan yang terlibat. element <porttype> dapat dibandingkan dengan fungsi library (modul atau kelas) dalam pemrogaman tradisional.
WSDL Messages
Elemen <message> mendefinisikan elemen data operasi.
Setiap pesan terdiri dari satu atau lebih bagian. Bagian dapat dibandingkan dengan parameter pemanggilan fungsi dalam bahasa pemrogaman tradisional.
WSDL Types
Elemen <types> mendifinisikan type data yang digunakan oleh web service.
Untuk netralitas platform yang maksimal, WSDL menggunakan syntax XML Schema untuk mendefinisikan type data.
WSDL Bindings

Elemen <binding> mendefinisikan format data dan protokol  untuk setiap type port.

Contoh WSDL
Ini adalah sebagian kecil sederhana dari sebuah dokumen WSDL.
Dalam contoh ini <porttype> mendefinisikan ‘glosary terms’ sebagi nama pelabuhan dan get terms sebagai suatu operasi.

Universal Discovery Description Integration (UDDI)

              Universal Discovery Description Integration (UDDI) mendeskripsikan bagaimana pelanggan potensial sebuah web service dapat belajar mengenai kapabilitasnya dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk membuat kontak awal dengan situs. Biasanya, kontak ini disertai download WSDL.
            Registry UDDI dapat berupa publik, privat, atau semi privat. Direktori publik mengijinkan siapapun di planet ini untuk untuk mengamati informasi yang disimpan pada registry. Registry privat tersembunyi dibelakan firewall organisasi masing-masing dan hanya dapat diakses oleh anggota organisasi. Registry semi privat  dibuka hanya untuk orang luat secara terbatas misalkan rekanan organisasi.

Jadi bisa disimpulkan:
  1. UDDI adalah singkatan untuk Universal Description, Discovery, and Integration
  2. UDDI adalah directory untuk menyimpan informasi mengenai web service
  3. UDDI adalah directory antarmuka web service yang dideskripsikan oleh WSDL
  4. UDDI berkomunikasi menggunakan SOAP

Representational State Transfer (REST)
REST adalah salah satu jenis web service yang menerapkan konsep perpindahan antara state. State di sini dapat digambarkan seperti jika browser meminta suatu halaman web, maka server akan mengirimkan state halaman web yang sekarang ke browser. Bernavigasi melalui link-link yang disediakan sama halnya dengan mengganti state dari halaman web. Begitu pula REST bekerja, dengan bernavigasi melalui link-link HTTP untuk melakukan aktivitas tertentu, seakan-akan terjadi perpindahan state satu sama lain. Perintah HTTP yang bisa digunakan adalah fungsi GET, POST, PUT, dan DELETE. Proses pengiriman dan penerimaan data dalam bentuk XML tanpa ada protocol pemaketan data, sehingga informasi yang diterima lebih mudah dibaca dan di­-parsing di sisi client.
Dalam pengaplikasiannya, REST lebih banyak digunakan untuk web service yang berorientasi pada resource. Maksudnya orientasi pada resource adalah orientasi yang menyediakan resource-resource sebagai layanannya dan bukan kumpulan dari aktifitas yang mengolah resource itu. Beberapa contoh web service yang menggunakan REST adalah : Flickr API, YouTube API, dan Amazon API.

Penerapan Web Service pada Integrasi Layanan Puskesmas dan Rumah Sakit

           Sistem yang ideal yang mampu mencakup keseluruhan bagian dalam rumah sakit. Dari sub-sistem yang menangani data pasien sampai masalah keuangan perusahaan. Desain sistem informasi rumah sakit sepenuhnya tergantung hasil negosiasi dengan pihak rumah sakit. Bisa dibuat sebuah sistem yang besar yang mencakup keseluruhan aspek dalam rumah sakit, atau bisa juga dipecah-pecah guna menyederhanakan pemetaan masalah. Hal-hal yang dicakup dalam sebuah sistem informasi rumah sakit antara lain:
  1. Penanganan pendaftaran pasien
  2. Penanganan dan pengolahan data sosial pasien
  3. Penanganan dan pengolahan data medis (diagnosa, tindakan, dan terapi) pasien
  4. Penanganan dan pengolahan data kunjungan pasien
  5. Penanganan pembayaran atas tindakan dan pelayanan (Tunai, Askes atau hutang)
  6. Penanganan pasien dirujuk/ rujukan
  7. Aplikasi Farmasi
  8. Aplikasi Gudang Material
  9. Aplikasi Kepegawaian
  10. Keuangan dan accounting rumah sakit
  11. Pelaporan internal (pada pihak management)
  12. Pelaporan eksternal

           Aplikasi web service minimal dapat digunakan pada point 6 dan 12 dari list cakupan sistem informasi rumah sakit diatas. Bisa juga pada point 5, apabila menyerahkan masalah pembayaran pada bank yang ditunjuk. Atau juga pada point 7 dan 8 guna transaksi dengan pihak distributor obat, alat kesehatan, dan alat tulis kantor. Teknis penerapan web service sepenuhnya tergantung kebutuhan dan kreatifitas pihak pengembang, dengan mempertimbangkan masalah security, jaringan yang digunakan, dan sistem yang dibuat. Berikut beberapa contoh penerapan web service:
  • Pada Penanganan pasien rujukan. Data-data yang perlu dikirimkan ketika merujuk pasien adalah data sosial, diagnosa, tindakan dan terapi yang pernah diberikan pada pasien. Data-data ini sudah terdapat pada lembar resume medis pasien. Berikut contoh penerapan web service dalam penanganan pasien rujukan:
    • Ketika ada pasien yang akan dirujuk, institusi kesehatan perujuk (A) langsung menembak database di institusi kesehatan penerima pasien rujukan (B) yang diantara keduanya terhubung oleh jaringan. Kelemahan sistem ini adalah ketika pasien tersebut tidak datang ke institusi B, namun malah datang ke institusi C karena alasan-alasan tertentu.
    • Institusi kesehatan perujuk mengupload/ mengirimkan data resume medis pasien yang akan dirujuk ke sebuah server dimana institusi kesehatan yang menerima rujukan dapat mengakses server tersebut kapan saja, kemudian ketika pasien rujukan datang, institusi kesehatan yang menerima pasien rujukan mengambil resume medis tersebut dari server. Kelemahan sistem ini adalah ketika banyak permintaan rujukan, sehingga mengakibatkan request menjadi lambat.
  • Pada Pelaporan Eksternal. Pelaporan eksternal adalah bentuk laporan yang dikirimkan ke pihak luar, dalam hal ini adalah dinas kesehatan setempat. Laporan yang harus ada adalah laporan RL 1 – 6. Contoh bentuk penerapan web service dalam pelaporan external antara lain:
    • Ketika sudah jatuh tempo untuk mengirimkan laporan, institusi kesehatan (client) mengupload laporan ke server dinas kesehatan dalam bentuk file ataupun data text dan memanggil fungsi untuk execute database.
    • Setiap kali sudah jatuh tempo, pihak dinas kesehatan merequest laporan ke masing-masing institusi kesehatan. Kemudian jika laporan belum siap, dinas kesehatan memberikan peringatan baik berupa telfon maupun dalam bentuk surat. Penerapan sistem ini harus ada kesepakatan antara pihak institusi kesehatan dan developer dengan dinas kesehatan. Lebih bagus jika dinas kesehatan, atau bahkan departemen kesehatan menerbitkan standar sistem informasi rumah sakit.

Over the Top Overview

          OTT (Over The Top) merupakan metode delivery layanan video atau audio secara streaming menggunakan media internet. Dalam hal ini, ISP (Internet Service Provider) atau penyedia layanan internet tidak terlibat dalam kendali dan distribusi konten itu sendiri. 
        Contoh layanan yang sudah menggunakan OTT adalah Netflix di US. Netflix menawarkan layanan OTT TV yang dapat Anda nikmati jika terhubung dengan internet dan dengan menjadi pelanggan bulanan, Anda bisa merasakan kenikmatan menonton TV Series dan film secara streaming lewat internet. Konsumen dapat mengakses konten OTT melalui PC (Personal Computer), laptop, set top boxes, dan console game seperti PlayStation 3 dan Xbox 360.  


Daftar Pustaka:


[WAH06]    Wahli, U., Burroughs, O., Cline, O., Tung, L., Services Handbook for WebSphere                               Application Server 6.1, 2006. [Online] tersedia : http:// www.redbooks.ibm.com/                                  redbooks/pdfs/
[GOT02]     Gottschalk, K., Introduction to Web services architecture, 2002. [Online] tersedia:                                http:// www. research. ibm.com/journal/sj/412/gottschalk.pdf.
[TID01]       Tidwell, D., Web Services: The Web’s next Revolution, 2001. [Online] tersedia: http://                        www6.software.ibm.com/developerworks/education/wsbasics/wsbasicsa4.pdf.
[MAU04]    Maulidya, Analisis Aplikasi Web Service Validasi Kartu Kredit. Thesis S2. Program                           Studi Ilmu Komputer UGM Yogyakarta; 2004.
[PUT13]      Nopa, P., Makassar Smart City, 2013. [Online] tersedia:                                                                         https://ikabuh.files.wordpress.com/2013/10/tugas-5-makassar-smart-city.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar